escape

January 23, 2015

Nasihat utama bagi Orang Tua sekaligus Guru

Filed under: Uncategorized — dewa landung @ 6:31 AM

Krisna:
“Sebelum kau mengambil senjatamu, bermeditasilah melalui pertanyaan-pertanyaanku ini.
Jika aku memberitahumu bahwa Asvatama yang mati, bukanlah Asvatama putramu, tetapi seekor gajah. Apakah hidupmu akan terasa kembali menyenangkan? Apakah hatimu akan jadi penyayang lagi?”
Drona:
“Kau berbicara kebenaran basudewa? Anakku sebenarnya masih hidup?”
Krisna:
“Jika putramu tidak mati hari ini, dia pasti akan mati besok. Tidak ada yang abadi di dunia ini Guru Drona. Tapi pertanyaanku sebenarnya adalah: di kehidupanmu yang menyenangkan dan menderita, harapan dan kekecewaan, pengetahuan dan ketidak tahuan dan yang lainnya terikat semata-mata untuk putramu saja. Apakah hidupmu tidak memiliki tujuan yang lain? Apakah semua kekuatan dan pengetahuanmu semata-mata hanya demi putramu saja?”
Drona:
“Tentu saja, ia datang ke dunia ini karena aku. Dia yang memberikanku kesenangan, kehormatan, dan perhatian. Tidak ada seorangpun yang lebih penting dari dia. Tidak ada! Bukankah semua ayah sangat mencintai anaknya?”
Krisna:
“Kalau begitu pikirkan ini Guru Drona: kau memiliki cinta yang tak terbatas pada putramu. Apa sebenarnya yang telah kau berikan padanya?”
Drona:
“Ku berikan kebahagian, kekayaan, dan sebuah kerajaan!”
Krisna:
“Lalu nilai yang benar? Kau memberinya pengetahuan? Apakah kau mengajarinya tentang kebenaran Guru? Apakah kau memberikan sesuatu yang akan menghilangkan ketergantungannya pada perlindunganmu?
Aku setuju bahwa tidak semua orang bisa jadi ksatria tangguh seperti Arjuna dan Raja Anga Karna. Tapi setidaknya untuk putramu itu, bisa kau ajarkan untuk membuat keputusan yang benar. Seandainya saja itu sudah kau berikan, putramu itu tidak akan memusuhi kebenaran hari ini. Dan bahkan kau pun tidak harus berperang dengan memihak pada ketidakbenaran!”
Drona:
“Aku ingin memberikan anakku Aswatama, semua kebahagiaan di dunia ini Bhasudeva. Aku sudah memberikan segalanya pada anakku dan memberikan cinta yang tidak terbatas.”
Krisna:
“Cinta membimbing orang menuju kesuksesan. Cinta akan mengajarinya tentang yang pantas dan tidak pantas Guru. Cinta itu tidak akan terikat dengan ketidakbenaran, dan putramu itu tidak akan menjadi tawanannya. Kebenaran (:sebenarnya) itu bukan cinta, yang kau berikan adalah cinta buta. Ada perbedaan antara cinta dan cinta buta. Apa pernah kau memikirkannya?”
Drona:
“Cinta buta lahir dari cinta Bhasudeva”
Krisna:
“Tidak. Kebenarannya adalah: dimana ada cinta, disana tidak ada cinta buta.
Cinta lahir dari kasih sayang, sedangkan cinta buta lahir dari kesombongan. Cinta mengatakan bahwa anak akan mendapatkan semua kebahagiaan dunia dari Yang Maha Kuasa. Sedangkan cinta buta mengatakan bahwa orang tualah yang akan memberikan semua kebahagiaan kepada anaknya.
Cinta mengatakan bahwa dia akan bangga kepada anaknya, sedangkan cinta buta mengatakan bahwa anaknya akan bangga kepada orang tuanya.
Cinta memberikan kebebasan Guru Drona, sedangkan cinta buta mengikat seseorang.
Cinta adalah kebenaran Guru, sedangkan cinta buta adalah ketidakbenaran.
Ketika melihat anakmu meminum tepung beras dicampur dengan air kaupun menjadi sangat kecewa. Pada saat itu kau telah mengajarkan pada anakmu untuk puas dengan campuran tepung beras saja, dan bukannya kecewa karena kau sendiri belum mengajarinya berjuang untuk mendapatkan sesuatu. Lalu apakah keadaanmu sendiri saat ini tidak akan berbeda?
Dalam usahamu untuk mencerahkan masa depan anakmu, kau lupa untuk memperindah karakternya sendiri. Karena cinta butamu itu. Kebenaran di dalam hidupnya pun telah benar-benar hancur! Keserakahan, ketakutan, dan ketamakan adalah hal-hal yang kau ajarkan pada anakmu.
Kebenarannya adalah: karena disebabkan cinta butamu ini kau tidak pernah menjadi Guru yang sebenarnya. Kau mengajarkannya hanya sebagai seorang Pengajar.”
Drona:
“Kenapa kau berbicara seperti itu Bhasudeva? Semua hidupku, aku telah berusaha untuk membuat semua muridku untuk jadi hebat. Dengan tidak mengharapkan apapun selain pengabdian yang sempurna.”
Krisna:
“Seorang Guru adalah orang yang memberikan pengetahuan sebagai amal. Dia tidak pernah memperdagangkan pengetahuan! Itulah sebabnya seorang Guru hanya mengharapkan pemberian kecil dari murid-muridnya. Dia tidak mematok nilai apapun. Tetapi kau mematok sebuah nilai untuk pengetahuanmu yang tidak ternilai!
Untuk menukar pengetahuanmu dengan meminta muridmu untuk membalas dendam. Bukan hanya kau telah meracuni hidupmu sendiri, tetapi juga termasuk meracuni kehidupan murid-muridmu. Dan semua ini terjadi karena cinta buta dan arogansimu. Kau bukanlah seorang Guru Dronacarya! Orang yang menempatkan arogan di pikirannya, dan cinta buta, dan ketamakan yang ada dalam hatinya, tidak akan pernah sama sekali mampu untuk berbuat kebenaran!
Itulah mengapa anak seorang Maharesi Baratwaja, sama seperti orang yang tenggelam dalam banjir lalu berpegang pada sebuah pohon untuk melindungi dirinya sendiri. Maka akan seperti itulah akhir dari kehidupanmu harus berpegang pada kebenaran. Hari ini adlah waktunya, untukmu untuk membuat keputusan yang benar. Biarkan cinta butamu pergi!
Aku bisa saja mengambil hidupmu saat ini juga. Tapi ini adalah keinginanku untuk melihatmu membuat keputusan yang benar dalam hidupmu sendiri.”

Sumber: Percakapan Krishna dan Guru Drona di medan perang Kurusetra, saat Guru Drona mengamuk mendengar kabar kematian putra kesayangannya Asvatama.

Cinta mengatakan bahwa anak akan mendapatkan semua kebahagiaan dunia dari Yang Maha Kuasa. Sedangkan cinta buta mengatakan bahwa orang tualah yang akan memberikan semua kebahagiaan kepada anaknya.
Cinta mengatakan bahwa dia akan bangga kepada anaknya, sedangkan cinta buta mengatakan bahwa anaknya akan bangga kepada orang tuanya.
Cinta memberikan kebebasan Guru Drona, sedangkan cinta buta mengikat seseorang.
Cinta adalah kebenaran Guru, sedangkan cinta buta adalah ketidakbenaran.

Seorang Guru adalah orang yang memberikan pengetahuan sebagai amal. Dia tidak pernah memperdagangkan pengetahuan! Itulah sebabnya seorang Guru hanya mengharapkan pemberian kecil dari murid-muridnya. Dia tidak mematok nilai apapun. Tetapi kau mematok sebuah nilai untuk pengetahuanmu yang tidak ternilai!

May 12, 2014

Sekolah Kedamaian – posted by Gede Prama 02 May 2014

Filed under: Uncategorized — Tags: , — dewa landung @ 3:28 AM

Bila jiwanya tidak dewasa, bahkan seribu kali pun berganti pasangan, maka seseorang akan selalu mengundang datangnya pasangan yang tidak dewasa (hukum daya tarik). Disamping itu, di mata jiwa yang tidak dewasa maka orang lain pun terlihat tidak dewasa.

Awalnya, masyarakat diciptakan untuk membuat kehidupan lebih tertata. Tapi sulit diingkari belakangan masyarakat menimbulkan banyak lubang-lubang jiwa. Angka bunuh diri, penghuni rumah sakit jiwa, depresi, korupsi, konflik yang semuanya meningkat memberi bukti akan hal ini. Sepertinya terjadi ketidakseimbangan tatanan di masyarakat. Sehingga menimbulkan pertanyaan, di mana jiwa bisa menutupi lubangnya?

Keluarga Di Dalam

Di antara demikian banyak Guru simbolik yang tersedia di alam, kelahiran adalah salah satu simbol penting. Dan kita semua terlahir di keluarga. Sehingga di tengah kegalauan masyarakat seperti ini, tiap kali ada murid meditasi yang berkonsultasi untuk bercerai, selalu tidak diizinkan. Bukan karena mau memberi judul negatif terhadap perceraian, sekali lagi bukan. Melainkan karena di balik semua perceraian adalah jiwa yang tidak dewasa.

Bila jiwanya tidak dewasa, bahkan seribu kali pun berganti pasangan, maka seseorang akan selalu mengundang datangnya pasangan yang tidak dewasa (hukum daya tarik). Disamping itu, di mata jiwa yang tidak dewasa maka orang lain pun terlihat tidak dewasa. Untuk itu, dibandingkan bercerai yang bisa menimbulkan luka jiwa ke banyak orang, selalu disarankan untuk membuat jiwa semakin dewasa.

Dan kesedihan, kepedihan, penderitaan adalah Guru terbaik yang tersedia di alam untuk membuat jiwa jadi lebih dewasa. Syaratnya sederhana, jangan lari dari kesedihan, tunduk sujud di depan kesedihan seperti sujud bakti kepada Guru. Makanya sering diungkapkan, kesedihan adalah malaikat di dalam yang membimbing seseorang menjumpai lapisan-lapisan diri yang lebih dalam. Begitu penggalian seseorang dalam, ia akan berjumpa keluarga di dalam sebagai syarat membangun keluarga di luar.

Rumah Tua Jiwa

Awalnya emosi negatif seperti marah dan tersinggung mirip dengan musuh berbahaya. Awalnya pikiran yang kacau dan bergelombang serupa pencuri yang mencuri kekayaan kedamaian di dalam. Tapi begitu disentuh meditasi mendalam melalui kegiatan menyaksikan, emosi negatif dan pikiran bergelombang hanya bel-bel yang mengingatkan seseorang untuk kembali sadar.

Dengan modal kesadaran seperti ini, kemudian lebih mudah menata keluarga sebagai rumah tuanya jiwa. Anak-anak yang nakal, pasangan hidup yang memasuki krisis setengah baya, orang tua yang sakit-sakitan, pembantu yang sering pergi, semuanya menjadi kekuatan yang memperkuat (bukannnya memperlemah) kesadaran.

Diterangi cahaya kesadaran seperti ini, baru kemudian keluarga bisa dikembalikan ke fungsi awalnya sebagai rumah tua jiwa. Ia seperti pelabuhan bagi kapal laut. Di mana semua lubang yang membuat kapal bocor ditambal, semua cat yang mengkarat dicat ulang. Keluarga yang sehat juga serupa, ia bukan seperti turnamen sepakbola yang ada menang-kalahnya. Ia adalah sebuah rumah di mana kita semua belajar saling memaafkan dan saling menyayangi. Ringkasnya, semacam sekolah kedamaian.

Taman Keluarga

Serupa taman yang indah dan cantik, keluarga juga jadi indah dan cantik kalau kita menggunakannya sebagai tempat untuk saling menyempurnakan. Bukan sebagai tempat untuk saling menyalahkan. Sebagaimana taman, di mana ada rumput di sana ada rumput liar. Di mana ada kelebihan di sana ada kekurangan. Indahnya, tatkala sifat alami kehidupan seperti ini diterima dan di dekap, ada kecantikan dari dalam yang tumbuh serta mekar. Cirinya, rumput liar tetap dicabut tapi tanpa keluhan apa-apa.

Bedanya dengan taman di luar, di taman keluarga siapa yang menanam bibit-bibit cinta maka dialah yang jiwanya mekar. Bagi setiap jiwa yang mekar, ia akan mengerti, ternyata tindakan-tindakan baik setiap hari adalah cara terbaik untuk membangunkan kecantikan yang tersedia di dalam.

Dengan cahaya kecantikan dari dalam ini, kemudian keluarga bisa ditata menjadi tempat di mana lubang-lubang jiwa ditambal, kekurangan bisa disempurnakan. Sebagai akibatnya, keluarga bisa berperan besar dalam membuat tatanan masyarakat menjadi lebih baik. Meminjam pengalaman spiritual sejumlah sahabat: “bila di dalam seseorang tertata, maka dunia juga dalam tatanan”

========

Sumber: Gede Prama 02 May 2014

Baca ini berkali-kali jika anda sudah menikah!

April 29, 2014

Belahan Jiwa – …

Filed under: Uncategorized — Tags: — dewa landung @ 2:32 AM

Belahan Jiwa – Gede Prama (2)

Landung, sy ikut sedih membaca penderitaan Anda yg demikian dlm. Masih mudah sdh digoda penderitaan demikian dlm. Cuman jangan takut, Anda dekat dg sy adl tanda kuat kalau Anda cocok dg ajaran2 yg mengalir melalui sy. Di jln ini Landung, semua Guru (termasuk sy pribadi) dibersihkan halangan2 spiritualnya melalui penderitaan mendalam. Bentuk penderitaannya bisa macam2, tp tujuan sama. Membuka selapis demi selapis bungkus2 palsu yang membungkus jiwa. Pd saatnya kalau bungkus2 palsu ini (tubuh, ego, keakuan, kepintaran, kelebihan dll) dibuka, Anda akan berterimakasih scr mendalam pd peneritaan. Syaratnya, jangan lari, apa lagi lari ke tempat berbahaya spt narkoba dan perceraian. Belajar sujud, tulus, ikhlas di depan penderitaan. Setulus dan seikhlas hati Anda di depan Guru suci yg Anda hormati. :)

April 26, 2014

Hindari 10 Larangan

Filed under: BALI — Tags: — dewa landung @ 12:54 PM

image

April 16, 2014

Belahan Jiwa – Comment Gede Prama

Filed under: Uncategorized — Tags: — dewa landung @ 4:34 AM

Landung, ikut berempati dg penderitaan mendalam Anda. Dan begitulah jalan spiritual. Ia kerap hrs melewati cobaan2 yg tdk kebayang beratnya. Sarannya, belajar sujud hormat di depan penderitaan. Krn penderitaan adl bel suci yg memanggil jiwa agar pulang. 🙂

February 28, 2014

Belahan Jiwa – Gede Prama

Filed under: Uncategorized — Tags: , , , , — dewa landung @ 7:54 AM

Ia bisa hadir dalam bentuk pelayanan, ia juga bisa hadir dalam bentuk luka jiwa yang mendalam.

Banyak pria yang mengungkapkan cintanya pada istri dengan memberi permata. Ia wakil dari cinta yang abadi. Tapi ada permata yang lebih menyelamatkan, ia adalah permata pengertian. Pengertian mendalam tentang cinta. Ia yang sudah mengerti cinta melalui pelaksanaan mendalam selama bertahun-tahun mengerti, cinta tidak pernah di luar. Cinta sesungguhnya ada di dalam. Bila cinta di dalam sudah tumbuh dan mekar, secara alamiah akan membuat seseorang dicintai. Ia sealami air yang basah, gula yang manis.

 

Dalam cahaya pengertian seperti ini, belahan jiwa bukanlah seseorang yang demikian penurutnya hingga mengikuti semua keinginan Anda. Belahan jiwa adalah seseorang yang membimbing Anda menemukan cinta sejati di dalam. Ia bisa hadir dalam bentuk pelayanan, ia juga bisa hadir dalam bentuk luka jiwa yang mendalam. Anda dilukai, dikhianati, dicaci oleh belahan jiwa. Tapi bukan sembarang luka, melainkan luka yang membalikkan arah perjalanan. Dari mencari cinta di luar menuju menemukan permata cinta di dalam.

 

Oleh permata cinta di dalam ini, kemudian seseorang dibimbing semakin dalam dan semakin dalam lagi. Puncaknya ketemu tatkala seseorang bisa mengerti melalui pengalaman, jiwa tidak pernah terbelah. Sejak awal jiwa itu utuh, komplit, sempurna. Sebagai hasilnya, seseorang tidak saja berhenti mengejar cinta di luar, ia juga bercahaya menerangi kegelapan, termasuk menerangi ia yang pernah melukai.Seorang sahabat di Barat yang sudah sampai di sini menulis: “I’ve seen your ugly parts and I stay to illuminate your darkness“. Sisi gelap pasangannya memang sudah terlihat, tapi ia bertahan dalam pernikahan untuk menerangi kegelapan.

-Gede Prama-

May 17, 2013

Presiden PKS Jadi Tersangka Korupsi Impor Daging – m.okezone.com

Filed under: Uncategorized — dewa landung @ 2:01 PM

http://m.okezone.com/read/2013/01/30/339/754219/large

Jika ini benar, tebakan cendol saya hukuman penjara max 5 tahun

April 1, 2013

Jadwal KRL Pocin-Sudirman 2013 – Edisi Kantoran

Filed under: Uncategorized — Tags: , — dewa landung @ 4:14 AM

image

 

Jakarta 24 Des 2013: “maaf tulisan saya ini ngawur, ternyata yang bener itu jadwal kereta berubah-ubah. Saya masih mempelajari apakah perubahan berdasarkan weton atau arah mata angin atau apa. Sekali lagi jangan ikuti jadwal ini”

March 24, 2013

One Man Show

Filed under: WORDS, Words That Inspiring Me... — Tags: — dewa landung @ 11:50 PM

Every work is resulted from complex interactions and only the overconfident dares to claim one as the product of one-man labor

-Gede Prama on “Enlightment Along The Way’-

Don’t Hate What You Don’t Understand

Filed under: WORDS, Words That Inspiring Me... — Tags: — dewa landung @ 1:38 AM

image

Older Posts »

Blog at WordPress.com.